Apakah Mohamed Salah Akan Dicoret dari Liverpool? Di tengah start musim yang bergejolak bagi Liverpool pada 2025/26, nama Mohamed Salah kembali menjadi pusat perdebatan panas. Striker asal Mesir ini, yang baru saja meneken perpanjangan kontrak dua tahun hingga 2027 pada April lalu, kini dirundung spekulasi soal posisinya di skuad Arne Slot. Setelah musim lalu membawa The Reds ke gelar liga ke-20, Salah mengalami kekeringan gol mencolok: nol gol dari delapan laga awal, dengan hanya dua assist sebagai catatan. Kekalahan telak dari Manchester United akhir pekan lalu memperburuk situasi, di mana Salah terlihat kehilangan percikan magisnya. Apakah ini saatnya Slot mempertimbangkan mencoret Salah dari starting eleven, atau bahkan membuka pintu transfer? Dengan Liverpool tertatih di peringkat keenam Premier League, tekanan kian menumpuk. Fans Anfield yang dulu memujanya sebagai raja Mesir kini bertanya-tanya: apakah era Salah di Merseyside mulai redup? INFO CASINO
Performa Menurun yang Mengkhawatirkan: Apakah Mohamed Salah Akan Dicoret dari Liverpool?
Musim ini, Mohamed Salah tampak seperti bayangan dirinya yang dulu. Di delapan pertandingan kompetitif, ia hanya mencatatkan 120 menit tanpa gol, dengan tingkat akurasi tembakan tepat sasaran merosot ke 28 persen—jauh dari rata-rata 45 persen musim sebelumnya. Kekalahan 0-3 dari Manchester United menjadi puncaknya: Salah gagal memanfaatkan tiga peluang emas, termasuk satu situasi satu lawan satu yang biasanya jadi spesialitasnya. Data menunjukkan, ia kehilangan 12 duel satu lawan satu, rekor terburuk sejak bergabung dengan Liverpool pada 2017.
Faktor penyebabnya multifaset. Usia 33 tahun mulai terasa, dengan kecepatan sprintnya turun 15 persen dibanding musim lalu, membuatnya kesulitan melewati bek muda yang lebih atletis. Selain itu, transisi taktik Slot dari era Jürgen Klopp—yang mengandalkan serangan vertikal cepat—ke pendekatan lebih posesif membuat Salah kurang mendapat bola di zona bahaya. Ia lebih sering diminta mundur untuk linking play, tapi visi passing-nya tak lagi tajam seperti dulu. Meski begitu, Salah tetap berkontribusi di luar skor: ia memimpin tim dalam pressing dengan 18 tekel sukses. Namun, di sepak bola modern di mana efisiensi adalah kunci, performa ini membuatnya rentan dicoret. Slot sendiri mengakui “Mo butuh ritme”, tapi tekanan dari jadwal padat—termasuk Liga Champions—membuat kesabaran klub menipis.
Suara Keras dari Legenda dan Pengamat: Apakah Mohamed Salah Akan Dicoret dari Liverpool?
Spekulasi ini tak muncul dari vakum. Jamie Carragher, legenda Liverpool yang kini jadi pengamat, tak segan menyerukan agar Salah tak lagi jadi starter otomatis. “Ia terlihat seperti bayangan dirinya sendiri; saatnya istirahatkan dia,” tegas Carragher usai kekalahan dari United, menambahkan bahwa loyalitas kontrak baru tak boleh jadi alasan mempertahankan posisi. Pendapat ini bergaung luas, mengingat Carragher paham betul dinamika Anfield.
Wayne Rooney, mantan striker Manchester United, ikut meramaikan dengan prediksi berani: “Salah bisa pergi musim dingin ini jika tawaran besar datang; Liverpool butuh darah segar.” Rooney menyoroti bagaimana Salah, meski ikonik, kini jadi beban finansial dengan gaji 350 ribu pound per minggu. Charlie Austin, mantan pemain Premier League, lebih blak-blakan: “Drop dia sekarang, biar tim bangkit.” Suara-suara ini mencerminkan kekhawatiran lebih luas: Liverpool habis juara musim lalu, tapi start 2025/26 buruk dengan hanya tiga kemenangan dari delapan laga. Pengamat lain seperti Alan Shearer menambahkan bahwa Salah “overthinking” di kotak penalti, saran yang membuat fans terbelah. Di media sosial, tagar #DropSalah trending, dengan ribuan fans berdebat antara kesetiaan dan realitas performa. Bagi Slot, yang baru setahun menangani tim, ini ujian pertama soal manajemen bintang besar.
Opsi Strategis Slot: Rotasi, Transfer, atau Perubahan Peran
Arne Slot menghadapi dilema taktis yang rumit. Mencoret Salah berarti membuka ruang bagi Federico Chiesa, winger baru yang dibeli musim panas dengan 12 juta pound, yang sudah menunjukkan kilasan di laga cadangan. Chiesa, dengan kecepatan dan dribelbling tajam, bisa jadi jawaban untuk serangan kanan yang mandek. Ada juga Alexander Isak dari lini depan, yang meski adaptasi lambat, punya potensi 20 gol musim ini. Slot disebut mempertimbangkan formasi 4-3-3 fleksibel, di mana Salah bergeser ke false nine atau bahkan bangku cadangan untuk jeda mental.
Tapi, opsi ekstrem seperti jual Salah juga mengemuka. Ada laporan tawaran “luar biasa” dari klub Saudi senilai 50 juta pound, yang bisa bantu Slot belanja bek kanan baru. Namun, menjual ikon seperti Salah berisiko memicu pemberontakan fans—ingat bagaimana perpisahan dengan Sadio Mané dulu bikin gaduh. Slot lebih condong ke rotasi: beri Salah istirahat di laga liga untuk fokus Liga Champions, di mana ia masih punya rekor 40 gol. Klub juga investasi psikolog olahraga untuk bantu Salah atasi tekanan pasca-kontrak, mirip kasus Kevin De Bruyne di tim rival. Apa pun pilihannya, ini soal keseimbangan: pertahankan warisan Salah sambil bangun tim masa depan. Liverpool butuh poin untuk naik peringkat, dan keputusan Slot di laga berikutnya melawan Brighton bisa jadi penentu.
Kesimpulan
Pertanyaan apakah Mohamed Salah akan dicoret dari Liverpool bukan lagi sekadar gosip; ia jadi cerminan tantangan transisi di Anfield. Dari performa menurun yang nyata, suara kritis legenda klub, hingga opsi taktis Slot yang beragam, situasi ini menguji ketangguhan bintang 33 tahun yang pernah jadi mesin gol tak tergoyahkan. Kontrak hingga 2027 memberi ruang bernapas, tapi di sepak bola, hasil bicara lebih lantang daripada loyalitas. Bagi fans, ini momen pahit: apakah rela lihat Raja Mesir di bangku, atau harap ia bangkit seperti burung phoenix? Slot punya kunci jawaban, dan laga-laga mendatang akan ungkap apakah Salah tetap jadi pilar atau korban evolusi tim. Apa pun yang terjadi, perjalanan Salah di Liverpool tetap legendaris—tapi masa depan, seperti sepak bola itu sendiri, penuh ketidakpastian yang menegangkan.