PSG & Barcelona Tidak Terkalahkan di Champions League

psg-barcelona-tidak-terkalahkan-di-champions-league

PSG & Barcelona Tidak Terkalahkan di Champions League. Di tengah hiruk-pikuk fase liga Liga Champions musim 2025/26, Paris Saint-Germain dan Barcelona muncul sebagai dua kekuatan yang sulit dihentikan. Pada matchday ketiga yang baru saja usai tanggal 21 Oktober 2025, PSG menggilas lawannya dengan skor 7-0, sementara Barcelona membalas dendam atas kekalahan sebelumnya dengan kemenangan meyakinkan 6-1. Meski Barcelona sempat tersandung di laga pembuka fase ini, kedua tim kini sama-sama mengumpulkan poin berlimpah, menjadikan mereka kandidat kuat untuk lolos ke babak berikutnya. PSG tetap tak terkalahkan dengan tiga kemenangan beruntun, sementara Barcelona menunjukkan ketangguhan dengan bangkit setelah kekalahan tipis dari PSG. Performa ini bukan hanya soal gol, tapi juga soal mentalitas juara yang membuat kompetisi Eropa ini semakin panas. INFO CASINO

Dominasi PSG yang Tak Tertandingi: PSG & Barcelona Tidak Terkalahkan di Champions League

Paris Saint-Germain memasuki musim ini dengan ambisi tinggi, dan hasil di lapangan membuktikannya. Di matchday pertama, mereka menyapu bersih kemenangan mudah atas tim underdog dengan skor 3-0, diikuti duel sengit melawan Barcelona pada 1 Oktober. Di Estadi Olímpic Lluís Companys, PSG tertinggal lebih dulu lewat gol Ferran Torres di menit ke-25, tapi tim asuhan Luis Enrique tak panik. Senny Mayulu menyamakan kedudukan di babak kedua, sebelum Gonçalo Ramos mencetak gol penentu di menit ke-90—tendangan keras dari luar kotak penalti yang membuat kiper Barcelona tak berkutik. Kemenangan 2-1 itu tak hanya tiga poin, tapi juga pernyataan bahwa PSG adalah juara bertahan yang siap mempertahankan gelar.

Puncaknya datang di matchday ketiga kemarin, saat PSG menghajar lawannya 7-0 di Parc des Princes. Gol-gol datang dari berbagai sumber: dua dari Kylian Mbappé yang kembali tajam, satu dari Ramos lagi, dan sisanya dari lini tengah yang solid. Penguasaan bola mencapai 65 persen, dengan 18 tembakan tepat sasaran yang membuat pertahanan lawan kewalahan. Tak ada celah untuk serangan balik; lini belakang PSG, dipimpin Marquinhos, tampil tanpa cela. Dengan selisih gol +10 setelah tiga laga, PSG duduk nyaman di puncak klasemen sementara. Ini bukan keberuntungan—strategi Enrique yang mengandalkan transisi cepat dan pressing tinggi telah menjadi senjata mematikan, membuat lawan-lawan mereka terlihat biasa saja.

Kebangkitan Barcelona yang Menggigit: PSG & Barcelona Tidak Terkalahkan di Champions League

Sementara PSG menari di atas angin, Barcelona sempat merasakan getir kekalahan di tangan rival Prancis itu. Gol penentu Ramos di menit akhir laga 1 Oktober meninggalkan luka, tapi Hansi Flick tak membiarkannya berlarut. Di matchday kedua, Barca bangkit dengan kemenangan 2-0 atas tim Italia, menunjukkan disiplin pertahanan yang lebih baik. Namun, sorotan terbesar adalah matchday ketiga kemarin, di mana mereka menghancurkan lawannya 6-1 di Camp Nou. Robert Lewandowski mencetak hat-trick, didukung dua gol dari Pedri dan satu dari Lamine Yamal yang berusia 18 tahun—bintang muda yang semakin matang di panggung besar.

Performa ini mencerminkan transformasi di bawah Flick: passing akurat 82 persen, 14 tembakan on target, dan penguasaan bola 70 persen. Meski kalah sekali, Barcelona kini punya enam poin dari tiga laga, dengan selisih gol +5. Kekalahan dari PSG jadi pelajaran berharga; mereka belajar menutup ruang di menit akhir dan memanfaatkan kelemahan lawan lebih dini. Yamal, dengan kecepatannya di sayap, menjadi mimpi buruk bagi bek lawan, sementara Lewandowski membuktikan usianya tak menghalangi naluri golnya. Kebangkitan ini membuat Barca kembali jadi ancaman, terutama di kandang di mana mereka jarang tergoyahkan.

Duel Sengit dan Dampak di Klasemen

Pertemuan PSG dan Barcelona di awal musim ini seperti trailer dari apa yang bisa terjadi di babak nanti. Laga 2-1 itu penuh drama: Barcelona unggul berkat Torres yang memanfaatkan kesalahan lini belakang PSG, tapi Mayulu menyamakan dengan sundulan dari tendangan sudut. Gol Ramos di injury time? Itu momen jenius, lahir dari pressing tak kenal lelah. Statistik menunjukkan PSG lebih efisien—konversi tembakan 25 persen berbanding 15 persen Barca—tapi keduanya sama-sama melepaskan lebih dari 15 upaya.

Dampaknya langsung terasa di klasemen. PSG memimpin dengan sembilan poin, diikuti tim-tim seperti Inter Milan yang juga tak terkalahkan. Barcelona di posisi tujuh dengan enam poin, tapi selisih gol mereka yang membaik membuat peluang lolos tetap terbuka lebar. Fase liga baru ini, dengan delapan laga per tim, memberi ruang untuk comeback, tapi kedua raksasa ini sudah menunjukkan konsistensi. Lawan-lawan selanjutnya akan was-was; PSG menghadapi tim Jerman yang tangguh, sementara Barca bertemu wakil Spanyol lain. Duel ini juga menambah rivalitas klasik, mengingat sejarah panjang mereka di kompetisi ini—dari kemenangan epik Barca 6-1 di 2017 hingga dominasi PSG baru-baru ini.

Kesimpulan

Paris Saint-Germain dan Barcelona membuktikan mengapa mereka selalu jadi sorotan di Liga Champions: PSG dengan rekor tak terkalahkan yang mengintimidasi, dan Barcelona dengan semangat bangkit yang tak tergoyahkan. Tiga matchday berlalu, dan keduanya sudah menyumbang gol-gol spektakuler yang membuat penggemar terpukau. Bagi PSG, ini soal mempertahankan momentum; bagi Barca, ini tentang membuktikan kekalahan hanyalah batu loncatan. Kompetisi ini masih panjang, tapi dengan performa seperti ini, keduanya berpotensi bertemu lagi di tahap krusial. Malam-malam Eropa akan semakin seru—dan kita semua tak sabar menyaksikannya.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *