MOTM Pertandingan Liverpool vs Sunderland. Malam Rabu di Anfield berakhir dengan napas panjang buat Arne Slot: Liverpool cuma bisa imbang 1-1 lawan Sunderland yang baru promosi. Chemsdine Talbi bikin tuan rumah kaget dengan golnya di menit 67, tapi Florian Wirtz selamatkan muka The Reds lewat tembakan deflected yang jadi own goal Nordi Mukiele di menit 81. Liverpool dominasi penguasaan bola 66%, tapi cuma tiga tembakan tepat sasaran dari 15 upaya. Ini hasil yang bikin Slot lolos dari kritik lebih pedas, terutama setelah ninggalin Mohamed Salah di bangku lagi. Tapi siapa yang layak dapat gelar Man of the Match? Wirtz, tentu saja – rekrutan mahal £116 juta ini tunjukkan kelasnya saat tim lain lesu. INFO SLOT
Florian Wirtz: Pahlawan yang Selamatkan Tim: MOTM Pertandingan Liverpool vs Sunderland
Florian Wirtz adalah satu-satunya alasan Liverpool nggak pulang dengan kekalahan memalukan. Gol penyeimbangnya di menit 81 – meski dicatat own goal – lahir dari aksi solo brilian: nari melewati dua bek Sunderland sebelum tembak keras yang deflected ke gawang. Sepanjang laga, Wirtz ciptakan tiga peluang besar, selesaikan umpan akurat 85%, dan menang enam duel satu lawan satu. Di babak pertama, dia hampir cetak gol sendiri dari tembakan jarak jauh yang ditepis Robin Roefs. Saat tim kesulitan ritme, Wirtz jadi motor serangan, dengan dribel sukses 70% dan visi yang bikin lini depan hidup. Nilai 8.5/10: Ini debut impresif yang bikin fans lupa biaya transfernya, dan bukti Slot punya masa depan di tangan Jerman berusia 22 tahun ini.
Alisson Becker: Penyelamat yang Sering Teruji: MOTM Pertandingan Liverpool vs Sunderland
Alisson tampil solid meski timnya bocor di belakang. Dia catatkan lima save krusial, termasuk refleks gemilang dari sundulan Omar Alderete di menit 55 dan tembakan Trai Hume yang lolos dari jarinya tapi kena mistar. Distribusi panjangnya akurat 78%, bantu mulai serangan cepat yang hampir bikin Liverpool unggul awal. Tapi momen ceroboh di menit 30, saat bola Hume nyaris masuk gara-gara slip, bikin hati fans copot. Secara keseluruhan, Alisson menang 12 duel udara dan hentikan dua peluang emas Sunderland. Nilai 7.5/10: Tanpa dia, skor bisa 1-3, tapi performa ini masih di bawah standar kiper top dunia yang biasa dia tunjukkan.
Cody Gakpo: Ancaman Sayap yang Kurang Tajam
Cody Gakpo jadi harapan di sisi kiri, tapi malam itu dia lebih banyak janji daripada hasil. Dia ciptakan dua peluang besar, termasuk umpan silang berbahaya ke Hugo Ekitike di menit 54, dan selesaikan tembakan on-target satu kali yang paksa Roefs kerja keras. Dribelnya sukses 60%, tapi sering kehilangan bola di area krusial, termasuk turnover yang picu serangan balik Sunderland. Gakpo main 90 menit, tapi intensitasnya turun di babak kedua saat tim butuh gol. Nilai 6.5/10: Potensinya jelas, tapi butuh finishing lebih dingin untuk jadi MOTM cadangan.
Federico Chiesa: Pahlawan Tak Terduga di Akhir
Masuk di menit 86, Federico Chiesa langsung ubah nasib tim. Blok garis gawang heroiknya di injury time hentikan Wilson Isidor yang udah ngelewatin Alisson – momen yang selamatkan poin satu ini. Sebelum itu, dia hampir assist Wirtz dengan lari cepat dari sayap kanan. Dalam waktu singkat, Chiesa menang tiga duel dan tekel sukses 100%. Nilai 7/10: Penggantian tepat waktu Slot ini bukti Chiesa bisa jadi joker, meski belum cukup buat rebut MOTM dari Wirtz.
Kesimpulan
Man of the Match jelas milik Florian Wirtz – satu-satunya yang bikin Anfield bergemuruh di laga datar ini. Alisson jaga gawang, Gakpo kasih ancaman, dan Chiesa selamatkan akhir, tapi tim secara keseluruhan masih butuh ritme. Imbang 1-1 ini seperti obat paracetamol: redakan sakit tapi nggak sembuh total. Slot harus poles lini depan lebih tajam, terutama dengan Salah yang masih dicadangkan. Liverpool butuh kemenangan besar lawan Leeds akhir pekan ini buat bangkit beneran. Di Premier League yang kejam, satu poin nggak cukup – tapi malam ini, Wirtz kasih harapan.
