Andre Onana Ninggalin MU, Apakah Baik Atau Buruk? Kabar mengejutkan datang dari Old Trafford pada awal September 2025, ketika Manchester United resmi melepas kiper mereka, Andre Onana, ke klub Turki, Trabzonspor, dengan status pinjaman hingga akhir musim. Kepindahan ini mengakhiri perjalanan dua tahun Onana di United, yang penuh dengan sorotan dan kontroversi. Bagi sebagian penggemar, kepergian Onana adalah angin segar, sementara bagi yang lain, ini menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas di bawah mistar gawang. Lantas, apakah keputusan ini baik atau buruk bagi Manchester United? Artikel ini akan mengupas profil Onana, alasan di balik kepergiannya, dan dampaknya terhadap tim. BERITA BOLA
Siapakah Andre Onana, Mantan Eks Kiper MU
Andre Onana, lahir pada 2 April 1996 di Nkol Ngok, Kamerun, adalah kiper yang dikenal karena kemampuan distribusi bolanya yang luar biasa dan refleks di bawah mistar. Kariernya melesat bersama Ajax Amsterdam, di mana ia membantu tim mencapai semifinal Liga Champions 2019. Setelah sempat terhenti akibat sanksi doping selama setahun, Onana bangkit kembali bersama Inter Milan, membawa klub itu ke final Liga Champions 2023 dan meraih gelar Serie A. Pada Juli 2023, Manchester United merekrutnya dengan biaya transfer sekitar £47 juta untuk menggantikan David de Gea, dengan harapan ia menjadi fondasi permainan modern di lini belakang. Selama dua musim di United, Onana tampil dalam 72 pertandingan Premier League, mencatatkan 41 clean sheet dan membantu tim memenangkan Piala FA 2024. Namun, performanya yang inkonsisten dan rentetan blunder membuatnya sering menjadi sasaran kritik.
Mengapa Pemain Ini Bisa Keluar Dari MU
Kepindahan Onana ke Trabzonspor tidak lepas dari dinamika di dalam klub. Pelatih Ruben Amorim, yang mengambil alih United pada musim panas 2025, dilaporkan kurang puas dengan performa Onana, terutama setelah serangkaian kesalahan fatal di laga-laga krusial. Salah satu momen puncak adalah blunder Onana di perempat final Liga Europa melawan Lyon pada April 2025, di mana ia gagal mengantisipasi tembakan Georges Mikautadze dan kebobolan gol di menit akhir, membuat United gagal menang. Selain itu, Amorim ingin membangun tim dengan kiper yang lebih konsisten, dan kehadiran Altay Bayindir serta perekrutan Senne Lammens dari Royal Antwerp pada akhir bursa transfer memberi opsi baru. Onana juga dikabarkan mendapat tawaran gaji lebih besar di Turki, dengan pajak rendah dan bonus tanda tangan, yang menjadi faktor tambahan. Keputusan pinjaman ini juga dipengaruhi oleh kebutuhan Onana untuk mendapatkan menit bermain reguler jelang Piala Afrika, sekaligus mendukung yayasan amalnya di Kamerun.
Apakah Perginya Andre Onana Merupakan Hal Baik Atau Buruk
Kepergian Onana memicu perdebatan di kalangan penggemar dan analis. Di satu sisi, ini bisa menjadi langkah positif bagi United. Performa Onana yang angin-anginan, seperti kesalahan distribusi saat melawan Galatasaray dan kegagalan menahan tendangan Leroy Sane di Liga Champions, telah merugikan tim di momen-momen penting. Data Opta menunjukkan bahwa Onana memiliki jumlah blunder terbanyak yang berujung gol di antara kiper Premier League sejak 2023, dengan delapan kesalahan dalam dua musim. Kepergiannya memberi ruang bagi Altay Bayindir untuk membuktikan diri sebagai kiper utama, sementara Senne Lammens, meski masih muda, dianggap sebagai prospek masa depan. Amorim juga bisa fokus membangun sistem pertahanan yang lebih solid tanpa tekanan mempertahankan Onana, yang sering kali menjadi sorotan media. Namun, di sisi lain, kehilangan Onana bisa menjadi kerugian. Ia tetap memiliki kualitas kelas dunia, terbukti dari 3,4 penyelamatan per 90 menit, salah satu yang tertinggi di antara kiper United dalam 20 tahun terakhir. Pengalaman Bayindir di Premier League masih minim, dengan hanya tujuh penampilan, sementara Lammens belum teruji di level tertinggi. Jika keduanya gagal tampil konsisten, United bisa menyesali keputusan ini, terutama dengan jadwal padat di Premier League dan Liga Champions.
Kesimpulan: Andre Onana Ninggalin MU, Apakah Baik Atau Buruk?
Kepindahan Andre Onana ke Trabzonspor menandai akhir dari babak yang penuh liku di Manchester United. Meski memiliki bakat besar dan momen-momen gemilang, inkonsistensi dan blunder membuatnya kehilangan kepercayaan pelatih dan penggemar. Keputusan ini bisa menjadi langkah positif jika Altay Bayindir atau Senne Lammens mampu mengisi kekosongan dengan baik, memberikan stabilitas yang selama ini kurang di lini belakang United. Namun, risiko tetap ada, mengingat pengalaman kedua kiper tersebut masih terbatas dibandingkan Onana. Bagi Manchester United, kepergian Onana adalah kesempatan untuk membangun ulang kepercayaan di bawah mistar, tetapi keberhasilan keputusan ini akan bergantung pada performa penggantinya di laga-laga besar ke depan. Publik Old Trafford kini menanti apakah langkah Amorim ini akan membawa angin segar atau justru menambah tantangan bagi Setan Merah.