Atletico Madrid Tidak Jadi Menjual Julian Alvarez. Bursa transfer musim dingin 2026 masih jauh, tapi Atletico Madrid sudah buat keputusan tegas soal salah satu aset berharga mereka. Pada 24 September 2025, direktur olahraga Andrea Berta konfirmasi bahwa klub tak akan menjual Julian Alvarez, meski tawaran menggiurkan datang dari Barcelona dan Liverpool. Penyerang Argentina berusia 25 tahun ini jadi sorotan setelah start musim lambat Atletico—hanya satu gol dari enam laga La Liga—tapi performa musim lalu yang brilian bikin Diego Simeone yakin pertahankan ia. Transfer ini bukan cuma soal uang; ini soal ambisi Los Colchoneros bangkit dari posisi keenam klasemen sementara. Barcelona, yang incar Alvarez sebagai penerus Robert Lewandowski, kini harus cari opsi lain, sementara fans Atletico bernapas lega. Di tengah rivalitas La Liga yang memanas, keputusan ini bisa jadi katalisator buat skuad Simeone kejar gelar. BERITA BASKET
Mengenal Pesepak Bola Julian Alvarez: Atletico Madrid Tidak Jadi Menjual Julian Alvarez
Julian Alvarez lahir di Calchín, Argentina, pada 31 Januari 2000, dan tumbuh jadi talenta muda paling menjanjikan di River Plate. Debut profesionalnya pada 2018, dan langsung cetak sejarah dengan menang Copa Libertadores sebagai cadangan di final. Di River, ia raih empat gelar domestik dan jadi top skor Primera División 2020/21 dengan 18 gol. Pada 2022, Manchester City culik ia seharga £14 juta, dan debut musim pertamanya langsung treble: Premier League, FA Cup, plus Liga Champions. Total di City, Alvarez main 103 laga, cetak 36 gol dan 20 assist, meski sering jadi pelapis Erling Haaland. Pindah ke Atletico Madrid pada Agustus 2024 dengan biaya rekor €95 juta—termahal keluar dari City—ia tandatangani kontrak enam tahun sampai 2030. Di level timnas, Alvarez kunci kemenangan Copa America 2021 dan 2024, plus Piala Dunia 2022, dengan 9 gol dari 35 caps. Gaya bermainnya serba bisa: cepat, rajin pressing, dan klinis di depan gawang, cocok buat taktik Simeone yang andalkan transisi cepat. Di luar lapangan, ia low-key, fokus keluarga dan dukung amal di Argentina.
Kenapa Pemain Ini Tidak Jadi Dijual
Alvarez tak jadi dijual karena kombinasi performa, kontrak panjang, dan strategi Atletico yang butuh stabilitas. Musim lalu, ia jadi Player of the Season dengan 29 gol dan 8 assist di 57 laga, bantu tim capai semi-final Liga Champions meski finis ketiga La Liga. Start musim ini memang pelan—hanya satu gol lawan Celta Vigo—karena cedera lutut ringan yang bikin ia absen lawan Liverpool di UCL, tapi Simeone bilang “ia butuh waktu adaptasi penuh.” Tawaran Barcelona €140 juta plus Ferran Torres ditolak mentah-mentah, karena Berta anggap Alvarez “inti skuad masa depan.” Kontrak sampai 2030 beri leverage kuat, dan entourage-nya meski sempat ragu soal peran di bawah Simeone, kini diskusikan perpanjangan. Atletico baru belanja besar musim panas—Robin Le Normand dan Alexander Sorloth—jadi tak mau rugi jual aset €95 juta begitu saja. Simeone juga puji: “Julian bahagia di sini, dan kami butuh ia buat juara.” Keputusan ini hindari pengulangan kesalahan jual Morata ke Milan, yang bikin lini depan lemah awal musim.
Tanggapan Barcelona Usai Julian Alvarez Tidak Jadi Dijual Oleh Atletico Madrid
Barcelona kecewa tapi cepat adaptasi setelah Atletico tolak tawaran mereka. Presiden Joan Laporta, pengagum berat Alvarez sejak musim lalu, bilang di konferensi pers: “Kami hormati keputusan rival, tapi pencarian striker top terus.” Hansi Flick, pelatih Blaugrana, akui Alvarez “profil ideal” buat ganti Lewandowski yang kontrak habis 2026, tapi kini tim incar alternatif seperti Goncalo Inacio dari Sporting CP atau Darwin Nunez dari Liverpool. Agen Alvarez, Fernando Hidalgo, yang sempat buka pintu dengan bilang kliennya “impikan main di Camp Nou karena Messi,” kini diam, tapi Laporta janji “deal besar musim panas depan.” Fans Barca di media sosial ramai: “Alvarez milik kami, tapi tanpa ia, kami tetap juara.” Rivaldo, legenda Barca, dukung: “Ia bagus, tapi skuad kami sudah kuat—fokus internal.” Secara finansial, Barca lega hindari biaya €140 juta, tapi ini dorong mereka eksplor part-exchange lain, seperti tawarkan Ansu Fati. Intinya, penolakan Atletico bikin Barca lebih kreatif di bursa.
Kesimpulan: Atletico Madrid Tidak Jadi Menjual Julian Alvarez
Keputusan Atletico Madrid pertahankan Julian Alvarez jadi sinyal kuat ambisi mereka di La Liga dan Eropa. Dari talenta River ke bintang City, kini ia jadi pilar Simeone yang tak tergantikan, meski Barcelona harus mundur sementara. Dengan kontrak panjang dan performa potensialnya, Alvarez bisa bantu Los Colchoneros angkat trofi musim ini—mungkin La Liga atau UCL. Bagi Barca, ini tantangan buat cari pengganti Lewandowski yang lebih murah, tapi rivalitas La Liga makin panas. Musim 2025/26 masih panjang, dan Alvarez tetap di Metropolitano berarti cerita transfer ini belum tamat. Atletico kuat, Barca adaptif—siap saksikan drama selanjutnya.