Sistem Permainan Ruben Amorim Lebih Cocok di Chelsea. Ruben Amorim, pelatih muda asal Portugal, tengah menjadi sorotan di Manchester United, namun performanya yang inkonsisten memicu diskusi bahwa sistem permainannya mungkin lebih cocok untuk klub lain, seperti Chelsea. Mantan bintang Arsenal, Paul Merson, baru-baru ini mengungkapkan pandangan kontroversial bahwa pendekatan taktis Amorim dengan formasi 3-4-3 tidak sepenuhnya selaras dengan skuad United saat ini. Sebaliknya, ia menilai Chelsea, dengan pemain-pemain seperti Reece James dan Moises Caicedo, lebih ideal untuk menjalankan filosofi Amorim. Di tengah tekanan yang dihadapi Amorim di Old Trafford pada musim 2025/26, muncul pertanyaan: apakah sistemnya benar-benar lebih cocok untuk Chelsea, dan adakah peluang baginya untuk melatih The Blues? BERITA VOLI
Sistem Permainan Ruben Amorim
Ruben Amorim dikenal dengan pendekatan taktis yang berbasis formasi 3-4-3, yang ia kembangkan dengan sukses selama melatih Sporting CP. Sistem ini mengandalkan tiga bek tengah, dua wing-back yang aktif menyerang, dan dua gelandang tengah sebagai poros ganda untuk mengontrol permainan. Saat menyerang, formasi ini bisa bertransisi menjadi 3-2-5, dengan wing-back bergerak maju untuk menciptakan lebar lapangan, sementara dua gelandang serang mendukung penyerang tengah. Amorim juga menerapkan pressing tinggi untuk merebut bola di sepertiga lapangan lawan, yang terlihat jelas saat Sporting mencatatkan rata-rata 5 duel sukses per laga di area lawan pada musim 2024/25. Pendekatan ini membuat timnya dominan dalam penguasaan bola—Sporting mencatatkan rata-rata 65,3% penguasaan bola di Liga Portugal—sambil tetap fleksibel untuk serangan balik cepat. Di United, Amorim berusaha menerapkan filosofi serupa, namun hanya meraih 8 kemenangan dari 47 pertandingan sejak November 2024, dengan tim terpuruk di peringkat 14 Premier League per September 2025. Kegagalan ini sebagian besar dikaitkan dengan ketidaksesuaian materi pemain United dengan taktiknya.
Kenapa Sistem Dia Cocok Untuk Chelsea
Chelsea, di bawah Enzo Maresca pada musim 2025/26, memiliki skuad yang dinilai lebih sesuai dengan sistem 3-4-3 Amorim. Paul Merson menyoroti kehadiran wing-back kelas dunia seperti Reece James dan Malo Gusto, yang mampu menjalankan peran menyerang dan bertahan dengan baik, sesuai dengan tuntutan taktis Amorim. Moises Caicedo, yang dianggap sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di Premier League, bisa menjadi poros ideal dalam skema dua gelandang tengah, memberikan stabilitas dan kemampuan merebut bola. Selain itu, pemain seperti Cole Palmer dan Nicolas Jackson memiliki kecepatan dan kreativitas untuk mengeksploitasi ruang yang dibuka oleh wing-back dalam formasi 3-2-5 saat menyerang. Skuad Chelsea juga memiliki kedalaman yang memungkinkan rotasi tanpa mengorbankan kualitas, sesuatu yang sulit dilakukan United karena cedera pemain kunci seperti Matheus Cunha dan Lisandro Martinez. Statistik menunjukkan Chelsea lebih solid secara defensif dibandingkan United, dengan expected goals against hanya 48,7 di musim 2024/25, dibandingkan United yang mencatatkan 55,1. Sistem pressing tinggi Amorim juga akan cocok dengan intensitas pemain muda Chelsea, yang terbiasa dengan gaya bermain agresif Maresca.
Apakah Dia Memiliki Kemungkinan Bermain di Chelsea
Meski sistem Amorim dinilai cocok untuk Chelsea, peluangnya untuk melatih The Blues dalam waktu dekat tampak kecil. Enzo Maresca, yang baru menangani Chelsea sejak musim panas 2024, telah menunjukkan hasil positif, membawa tim ke posisi lima besar Premier League per September 2025. Kemenangan 3-4 atas Tottenham dan performa solid di Liga Champions melawan Bayern Munich menunjukkan bahwa Maresca masih mendapat kepercayaan penuh dari manajemen. Di sisi lain, Amorim masih terikat kontrak dengan United, dan meskipun tekanan meningkat setelah kekalahan telak 0-3 dari Manchester City pada 14 September 2025, manajemen United dikabarkan tetap mendukungnya untuk jangka panjang. Namun, jika performa United terus menurun dan Chelsea mengalami kemunduran di bawah Maresca, spekulasi tentang kepindahan Amorim ke Stamford Bridge bisa mengemuka. Amorim sendiri pernah dikaitkan dengan Chelsea sebelum bergabung dengan United, menunjukkan bahwa klub tersebut memang menghargai pendekatan taktikalnya. Untuk saat ini, fokus Amorim adalah membenahi United, tetapi dunia sepak bola penuh kejutan, dan pintu ke Chelsea tidak sepenuhnya tertutup.
Kesimpulan: Sistem Permainan Ruben Amorim Lebih Cocok di Chelsea
Ruben Amorim menghadapi tantangan besar di Manchester United, di mana sistem 3-4-3 miliknya belum sepenuhnya diterima oleh skuad yang ada. Pandangan bahwa sistemnya lebih cocok untuk Chelsea memang masuk akal, mengingat komposisi pemain The Blues yang lebih mendukung gaya bermainnya. Dengan wing-back berkualitas, gelandang tangguh, dan penyerang kreatif, Chelsea bisa menjadi wadah ideal untuk filosofi Amorim yang menitikberatkan pada pressing tinggi dan penguasaan bola. Namun, peluang kepindahannya ke Chelsea dalam waktu dekat terlihat kecil, mengingat posisi stabil Maresca dan komitmen United untuk mempertahankan Amorim. Meski begitu, jika United terus terpuruk, spekulasi tentang Amorim dan Chelsea bisa kembali mengemuka, membuktikan bahwa dunia sepak bola selalu penuh dengan kemungkinan. Untuk saat ini, Amorim harus fokus membuktikan diri di Old Trafford, sambil menjaga reputasinya sebagai salah satu pelatih muda paling menjanjikan di Eropa.