Cristiano Hampir Diancam Diskors di Piala Dunia 2026

cristiano-hampir-diancam-diskors-di-piala-dunia-2026

Cristiano Hampir Diancam Diskors di Piala Dunia 2026. Pada 13 November 2025, malam yang seharusnya jadi rutinitas kualifikasi Piala Dunia 2026 berubah jadi mimpi buruk bagi Cristiano Ronaldo. Di Aviva Stadium, Dublin, bintang Portugal itu dikartu merah langsung karena siku ke bek Irlandia, Shane Duffy, saat laga Grup F UEFA berakhir imbang 1-1. Ini pertama kalinya Ronaldo dapat kartu merah untuk timnas dalam 226 penampilan, dan kini ia hadapi ancaman diskors panjang dari FIFA. Sanksi otomatis sudah sideline dia untuk laga penutup grup lawan Armenia, tapi kemungkinan tambahan untuk violent conduct bisa capai tiga laga—tepat saat Piala Dunia 2026 digelar. Di usia 40 tahun, Ronaldo yang sudah cetak 133 gol untuk Portugal kini di ambang absen di pembuka turnamen impiannya. Insiden ini tak hanya gemparkan sepak bola Eropa, tapi juga picu perdebatan soal temperamen legenda yang tak pernah pudar. Apakah ini akhir manis atau noda hitam bagi karir internasionalnya? Mari kita telusuri lebih dalam. BERITA BOLA

Insiden Kartu Merah yang Menggemparkan: Cristiano Hampir Diancam Diskors di Piala Dunia 2026

Laga melawan Irlandia berjalan panas sejak menit awal. Portugal, yang sudah aman di posisi teratas Grup F dengan 21 poin dari sembilan laga, tampil dominan tapi mandul. Ronaldo, starter utama meski baru pulih dari cedera ringan, ciptakan peluang tapi gagal konversi. Frustrasi memuncak di menit ke-85: saat berebut bola di kotak penalti, Ronaldo angkat siku kanannya dan kena dagu Duffy, yang langsung ambruk. Wasit Inggris, Michael Oliver, tak ragu keluarkan kartu merah langsung setelah review VAR. Ronaldo protes sengit, tapi keputusan bulat—ia berjalan keluar lapangan dengan tatapan geram, diiringi sorak ejekan fans tuan rumah yang teriak “cry baby”.

Ini bukan kartu merah biasa. Ronaldo, yang terakhir diskors timnas pada 2019 karena akumulasi kartu kuning, kini hadapi tuduhan violent conduct. Rekaman VAR tunjukkan siku itu disengaja, meski Ronaldo klaim tak sengaja. Pelatih Roberto Martinez bilang pasca-laga, “Kami kehilangan pemimpin, tapi keputusan wasit final.” Irlandia, yang finis ketiga grup dengan 12 poin, rayakan hasil imbang ini sebagai poin moral—mereka hindari kekalahan telak dan bikin Portugal tersendat. Insiden ini viral cepat: video Ronaldo berjalan sendirian di terowongan, dengan fans Irlandia nyanyi lagu ejekan, capai jutaan tayang dalam jam. Bagi Ronaldo, yang sudah cetak gol kemenangan lawan Slovakia pekan lalu, ini pukulan telak di fase akhir karir timnasnya.

Risiko Sanksi FIFA dan Dampak ke Piala Dunia 2026: Cristiano Hampir Diancam Diskors di Piala Dunia 2026

FIFA langsung buka investigasi pada 14 November pagi, dengan panel disiplin dijadwalkan rapat akhir pekan. Sanksi standar untuk kartu merah langsung adalah satu laga, yang sudah lunasi Ronaldo untuk laga vs Armenia 18 November—pertandingan krusial bagi Portugal amankan lolos langsung. Tapi jika violent conduct terbukti, hukuman bisa tambah dua laga lagi, total tiga. Aturan FIFA nyatakan sanksi kualifikasi berlaku ke turnamen utama jika tak ada jeda panjang, dan Piala Dunia 2026 dimulai Juni—hanya tujuh bulan dari sekarang.

Bayangkan dampaknya: Portugal, favorit lolos sebagai juara Grup F, bakal debut di turnamen Amerika Utara tanpa kaptennya. Ronaldo, yang sudah konfirmasi ikut WC 2026 sebagai “turnamen terakhir”, bisa absen laga pembuka—mungkin lawan tim Afrika atau Asia di grup. Ini bukan hipotetis; preseden ada, seperti Luis Suarez diskors 2014 setelah gigit Chiellini, melewatkan lima laga termasuk pembuka. Pengamat bilang, dengan rekam jejak Ronaldo yang bersih di timnas (hanya tiga kartu merah sepanjang karir klub dan negara), FIFA mungkin ringankan jadi dua laga total. Tapi jika tiga, itu akhir tragis: Ronaldo, pencetak gol terbanyak sejarah Piala Dunia (8 gol), terpinggir di momen ikonik. Al-Nassr, klubnya di Arab Saudi, dukung penuh—mereka beri libur ekstra untuk timnas—tapi sanksi ini bisa ganggu ritme musim 2025/2026.

Rekam Jejak Ronaldo di Timnas: Dari Hero ke Kontroversi

Ronaldo bukan orang asing dengan kontroversi, tapi di timnas Portugal, ia selalu jadi pahlawan. Debut 2003, ia bantu juara Euro 2016 dan Nations League 2019, cetak rekor 14 gol di Euro. Di Piala Dunia, hat-trick lawan Spanyol 2018 jadi legenda, meski Portugal tersingkir 16 besar. Tapi usia tak hentikan ambisi: di kualifikasi 2026, ia catatkan 10 gol dari 9 laga, bantu Portugal kuasai grup. Temperamennya jarang bermasalah—kartu kuning terakhir 2021 lawan Serbia—tapi insiden Dublin ingatkan kasus 2006, saat ia “menangis” setelah kontroversi Rooney di Piala Dunia.

Fans Portugal khawatir: survei cepat tunjukkan 60 persen pendukung takut Ronaldo kehilangan fokus. Martinez, yang lindungi Ronaldo sejak 2023, bilang, “Dia pemimpin, dan kami butuh dia tenang.” Tapi ejekan “cry baby” dari fans Irlandia—balasan atas insiden masa lalu—tambah bahan bakar. Ronaldo respons via media sosial: unggah foto latihan dengan caption “Fokus ke depan”, tanpa komentar langsung. Rekam jejak ini tunjukkan Ronaldo tangguh, tapi di usia 40, satu kesalahan bisa mahal. Portugal masih aman lolos, tapi tanpa Ronaldo di laga terakhir, tekanan naik—mereka butuh menang besar lawan Armenia untuk amankan seeding pot 1.

Kesimpulan

Ancaman diskors Cristiano Ronaldo di Piala Dunia 2026 akibat kartu merah lawan Irlandia jadi pengingat rapuhnya karir di puncak. Dari insiden siku yang viral hingga risiko sanksi FIFA yang menggantung, ini ujian terbesar bagi legenda yang haus rekor baru. Portugal mungkin lolos tanpa dia di laga terakhir, tapi absen di pembuka WC bisa ubah narasi manis jadi pil pahit. Ronaldo, dengan 133 gol timnas, punya sejarah bangkit—mungkin sanksi ringan atau banding sukses beri jalan. Bagi sepak bola, ini cerita klasik: hero yang manusiawi, rentan amarah di bawah tekanan. Juni 2026 mendekat, dan dunia tunggu apakah Ronaldo debut gemilang atau dari bangku cadangan. Satu hal pasti: legenda ini tak pernah menyerah, dan Piala Dunia bakal lebih seru dengannya di lapangan.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *