Erick Thohir Pertahankan Jordi Cruyff di PSSI & Timnas. Konferensi pers PSSI pada Jumat, 24 Oktober 2025, di Gelora Bung Karno Jakarta, menjadi momen krusial bagi sepak bola Indonesia. Ketua Umum PSSI Erick Thohir tegas menyatakan komitmen mempertahankan Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis, bersama Alexander Zwiers dan Simon Tahamata, di tengah gejolak pasca-kegagalan Timnas senior lolos ke Piala Dunia 2026. “Jordi Cruyff masih bersama kami; ia bagian integral dari struktur teknis untuk masa depan,” ujar Erick, menepis isu pemecatan yang sempat beredar. Keputusan ini datang setelah sejumlah pelatih asal Belanda seperti Patrick Kluivert dan Alex Pastoor memutuskan hengkang, meninggalkan lubang di kepelatihan. Erick menekankan fokus pada kestabilan jangka panjang, bukan perombakan total, untuk bangun fondasi yang kuat. Jordi Cruyff, putra legenda Johan Cruyff, telah jadi pilar sejak bergabung 2023, dan pertahankannya ini sinyal optimisme PSSI di tengah kritik fans yang menuntut perubahan cepat. INFO CASINO
Latar Belakang Keputusan Pertahanan: Erick Thohir Pertahankan Jordi Cruyff di PSSI & Timnas
Keputusan Erick Thohir mempertahankan Jordi Cruyff bukan muncul begitu saja; ia lahir dari evaluasi mendalam pasca-kualifikasi Piala Dunia yang berakhir pahit. Timnas Indonesia finis di posisi ketiga Grup C, kalah agregat dari China dan Australia, memaksa PSSI restrukturisasi. Beberapa hari sebelum konferensi, Alex Pastoor—mantan asisten pelatih—mengungkapkan bahwa Jordi Cruyff dan Zwiers sempat dirumorkan ikut didepak, tapi Erick langsung bantah. “Kami evaluasi berdasarkan fakta, bukan gosip; Jordi, Alex, dan Simon tetap karena kontribusi mereka tak tergantikan,” tegas Erick, yang juga menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga.
Latar belakang ini terkait visi Erick sejak 2023: bangun sepak bola nasional dengan campuran ahli asing dan lokal. Jordi Cruyff ditunjuk sebagai penasihat teknis pada 2023, membawa pengalaman dari Maccabi Tel Aviv dan AEK Athens, di mana ia sukses kembangkan pemain muda. Kontraknya awalnya hingga 2025, tapi Erick indikasikan perpanjangan otomatis berdasarkan performa. Sementara itu, hengkangnya Kluivert—yang sempat jadi kandidat pelatih—dan Pastoor akibat perbedaan visi, buat Erick prioritaskan trio inti ini. Konferensi pers itu dihadiri Zwiers dan Sekjen Yunus Nusi, tunjukkan solidaritas internal. Erick juga sebut, “Strata kepelatihan berubah, tapi fondasi teknis seperti Jordi tetap utuh,” merujuk rencana cari pelatih baru non-Belanda, mungkin dari Jerman atau Spanyol, dengan target finalisasi November jelang AFF Cup.
Peran dan Kontribusi Jordi Cruyff di PSSI: Erick Thohir Pertahankan Jordi Cruyff di PSSI & Timnas
Jordi Cruyff bukan nama asing di sepak bola; lahir 1974 di Amsterdam, ia warisi DNA ayahnya dengan pendekatan total football yang adaptif. Di PSSI, perannya sebagai penasihat teknis mencakup pengawasan kurikulum pelatihan nasional, scouting bakat, dan sinkronisasi taktik antar tim usia. Sejak gabung, ia libatkan dalam program Garuda Select, di mana 50 pemain muda dapat pelatihan di Eropa, hasilkan talenta seperti Hokky Caraka yang debut di Timnas senior musim lalu. “Jordi bawa perspektif global; ia ajari pelatih lokal bagaimana integrasikan pressing tinggi dengan kreativitas Indonesia,” cerita Erick, yang sering konsultasi langsung dengannya.
Kontribusi nyata terlihat di tim usia muda. Timnas U-17, di bawah arahan Cruyff, capai semifinal AFF U-17 September 2025, dengan pola permainan lebih disiplin—penguasaan bola naik 15 persen dari musim sebelumnya. Ia juga dorong kolaborasi dengan federasi Belanda, bawa workshop untuk 100 pelatih Liga 1, fokus pada analisis data lawan. Di level senior, meski tak langsung latih, Cruyff beri masukan taktis selama kualifikasi, seperti penyesuaian formasi 4-3-3 yang bantu menang 2-0 atas Bahrain. Erick puji, “Ia tak hanya bicara; Jordi turun lapangan, scouting di pulau-pulau terpencil untuk temukan permata tersembunyi.” Bersama Zwiers sebagai Direktur Teknik dan Tahamata di pencarian bakat, trio ini bentuk sinergi: Cruyff visi strategis, Zwiers eksekusi harian, Tahamata jaringan lokal. Hasilnya, ranking FIFA usia U-20 naik tiga peringkat sejak 2024, bukti pertahankan Cruyff investasi cerdas.
Implikasi untuk Masa Depan Timnas Indonesia
Pertahankan Jordi Cruyff beri implikasi luas bagi Timnas, terutama di fase transisi ini. PSSI rencanakan roadmap 2026-2030, di mana Cruyff jadi koordinator utama pembinaan, target lolos Piala Asia 2027 tanpa bergantung pelatih asing eksklusif. Ini selaras dengan arahan Erick untuk mandiri: alokasi Rp100 miliar untuk akademi regional, di mana Cruyff desain modul berbasis UEFA tapi disesuaikan iklim tropis Indonesia. Fans yang awalnya ragu—karena asosiasi dengan kegagalan senior—kini lihat harapan di usia muda; Timnas U-23 lolos 16 besar SEA Games 2025 berkat pola Cruyff.
Tapi implikasi tak lepas tantangan. Kritik soal biaya—gaji Cruyff sekitar Rp5 miliar per tahun—dibantah Erick dengan data: ROI dari programnya sudah hemat Rp20 miliar via efisiensi scouting. Pencarian pelatih baru juga uji Cruyff; ia libatkan seleksi, pastikan kandidat paham filosofi total football-nya. Secara keseluruhan, keputusan ini stabilkan moral internal, kurangi turnover staf yang sering ganggu progres. Erick sebut, “Dengan Jordi tetap, kami bisa fokus bangun tim yang kompetitif di Asia Tenggara dulu, lalu dunia.” Ini juga sinyal bagi sponsor dan federasi AFC: Indonesia serius reformasi, bukan sekadar janji.
Kesimpulan
Keputusan Erick Thohir pertahankan Jordi Cruyff di PSSI dan Timnas jadi langkah bijak di tengah badai pasca-kualifikasi. Di usia 51 tahun bagi Erick dan 51 bagi Cruyff, duo ini wakili perpaduan ambisi nasional dan keahlian internasional yang dibutuhkan Garuda. Kontribusi Cruyff di pembinaan muda sudah beri bibit harapan, sementara implikasinya janjikan fondasi kokoh untuk dekade depan. Meski tantangan seperti adaptasi pelatih baru masih ada, kestabilan ini ingatkan: sepak bola Indonesia butuh kesabaran, bukan revolusi instan. Saat AFF Cup mendekat, peran Cruyff bisa jadi kunci bangkit—bukan hanya poin, tapi identitas permainan yang banggakan. Harapan fans kini tertuju pada trio Erick-Cruijff-Zwiers: waktunya Garuda terbang lebih tinggi.